Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat kecamatan Banjarmasin utara dan Banjarmasin barat

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat setempat karena lebih mudah diakses dan minim efek samping dibandingkan dengan obat sintetis. Pemanfaatan salah satu tumbuhan obat dilakukan oleh berbagai suku atau etnis di Indonesia, salah satunya adalah suku di Kalimantan yaitu kelompok masyarakat kelurahan Alalak selatan dan Kuin cerucuk. Pemanfaatan tumbuhan yang digunakan sebaga dikelurahan alalak selatan dan kuin cerucuk belum diteliti dan di publikasikan padahal hal ini penting sebagai informasi untuk cara pengobatan alternatif yang minim efek samping. Penelitian ini berguna untuk memahami jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat, bagaimana cara pemerolehan, bagian/organ apa saja yang digunakan sebagai obat dan pemanfaatannya sebagai tumbuhan obat. Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dijalankan di Kecamatan Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Utara, khususnya di Kelurahan Alalak Selatan dan Kuin Cerucuk pada pada bulan Oktober 2024 melalui wawancara dengan Teknik Snowball Sampling menggunakan instrumen wawancara. Subjek penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan Alalak Selatan dan Kuin Cerucuk. Data dianalis dengan mendeskripsikan jenis-jenis tanaman, cara pemerolehan, cara pemanfaatan, pemanfaatan tumbuhan obat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada 17 spesies tumbuhan di Alalak Selatan dan 12 spesies di Kuin Cerucuk yang dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan, Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan meliputi akar, rimpang, batang, buah, bunga, dan daun. Cara pemanfaatan tumbuhan sebagai obat bervariasi, seperti direbus dan airnya diminum, ditempelkan pada bagian tubuh, atau dikonsumsi langsung.