Kajian etno-farmakologi dan etno-sosioantropologi tumbuhan jariangau, kayu bulan, dan sangkareho pada Suku Dayak Bakumpai di Desa Lepasan Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala
Keywords:
etnofarmakologi, etnososioantropologi, jaringau, kayu bulan, sangkarehoAbstract
Etnobotani merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan oleh suatu etnis di daerah tertentu untuk berbagai keperluan kehidupan sehari-hari. Fokus penulisan ini ialah pada kajian etno-farmakologi dan etno-sosioantropologi tumbuhan kayu bulan, jariangau, dan sangkareho pada Masyarakat Dayak Bakumpai di Desa Lepasan Kabupaten Barito Kuala yang dimana masyarakat masih memanfaatkan spesies tumbuhan dalam kehidupan masyarakat lokal terkait dengan pengobatan dan potensi adat yang berkaitan dengan hal-hal berorientasi mistik. Fokus penulisan ini untuk mendeskripsikan etno-farmakologi dan etno-sosioantropologi tumbuhan masyarakat Dayak Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. Metode yang digunakan yakni studi literatur dari 3 buah skripsi. Hasil penulisan menunjukkan pada kajian literatur farmakologi tumbuhan jariangau digunakan sebagai obat kaki yang bengkak, obat sakit perut, bedak panas yang mengobati kaki yang lemah, obat pemulih tenaga. Pada kayu bulan digunakan sebagai obat maag, mengatasi keputihan, menghilangkan bau badan, obat bengkak perut, obat sakit kepala, obat sakit badan, obat kaki keram. Pada sangkareho digunakan sebagai anti inflamasi berupa bisul, bengkak dan cacar. Hasil kajian sosioantropologi pada masyarakat Dayak Bakumpai menggunakan tumbuhan jaringau sebagai tumbuhan pengusir makhluk gaib, kayu bulan sebagai tumbuhan mistis yang dihuni makhluk gaib, dan tumbuhan sangkareho sebagai tumbuhan yang dapat menghilangkan penyakit.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Jolianda Saputra Dalambide, Sri Amintarti (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
SNPBio-ULM is licensed under CC BY-SA 4.0