Kajian etnofarmakologi kunyit (Curcuma longa) pada masyarakat lokal Suku Banjar di Kalimantan Selatan
Keywords:
etnobotani, kunyit, Suku Banjar, library researchl, deskriptifAbstract
Banyaknya ragam suku budaya dan sumber daya alam menghasilkan banyak pengetahuan tradisional. Pengetahuan tradisional tersebut perlu didokumentasikan melalui berbagai kajian, salah satunya kajian etnobotani dengan harapan pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan tertentu yang dimiliki dari setiap suku tidak hilang akibat modernisasi budaya. Kajian yang dimaksud ialah kajian etnobotani, dimana salah satunya adalah etnofarmakologi yang mengkaji tentang tumbuhan obat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian etnofarmakologi pada tumbuhan kunyit dengan harapan tidak hilangnya pengetahuan lokal tersebut. Metode yang digunakan adalah metode library research dengan analisis secara deskriptif dengan mengambil berbagai sampel sumber literatur kajian etnofarmakologi. Hasil dan pembahasan yang didapat pada penelitian ini adalah pada empat daerah di Kalimantan selatan yaitu Kecamatan Banjarmasin timur, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kecamatan Sungai tabuk dan Kecamatan Banjarmasin Barat yang menggunakan kunyit sebagai obat demam (Kapidaraan), maag, penyakit dalam, dan mengobati memar/terkilir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan penggunaan dan pemakaian kunyit antara masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan dan di luar Kalimantan Selatan dengan harapan tidak gilangnya cara penggunaan tumbuhan kunyit pada masyarakat lokal Suku banjar.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Boby Hanggoro Yogi Santika, Dewi Amelia Widiyastuti (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
SNPBio-ULM is licensed under CC BY-SA 4.0