Kajian etno-farmakologi tumbuhan obat pada masyarakat adat Suku Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Balangan
Keywords:
dayak meratus, tumbuhan obat, pengobatan tradisional, konservasi budaya, etnofarmakologiAbstract
Pengetahuan masyarakat Dayak Meratus tentang tumbuhan obat merupakan bagian penting dari warisan budaya yang kaya. Penelitian ini menyoroti pentingnya konservasi pengetahuan lokal tentang tumbuhan obat dan mengungkapkan potensi pengembangan tumbuhan ini dalam penelitian farmasi modern. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis tumbuhan obat yang digunakan, metode pengolahan, dan peranannya dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat adat Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan Balangan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, yang mengkaji data sekunder terkait penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat Dayak Meratus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 58 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Spesies tersebut dominan berasal dari famili Asteraceae dan Lamiaceae. Habitus tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan terdiri dari herba (24 spesies), pohon (24 spesies), dan semak (10 spesies). Tumbuhan-tumbuhan ini terutama digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit perut dan maag, dengan bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah daun (26 spesies), yang umumnya direbus sebelum dikonsumsi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mahmudi Hasan, Kaspul Kaspul (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
SNPBio-ULM is licensed under CC BY-SA 4.0