Kajian etno-farmakologi tumbuhan obat pada masyarakat adat Suku Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Balangan

Authors

  • Mahmudi Hasan Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70124 Author
  • Kaspul Kaspul Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70124 Author

Keywords:

dayak meratus, tumbuhan obat, pengobatan tradisional, konservasi budaya, etnofarmakologi

Abstract

Pengetahuan masyarakat Dayak Meratus tentang tumbuhan obat merupakan bagian penting dari warisan budaya yang kaya. Penelitian ini menyoroti pentingnya konservasi pengetahuan lokal tentang tumbuhan obat dan mengungkapkan potensi pengembangan tumbuhan ini dalam penelitian farmasi modern. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis tumbuhan obat yang digunakan, metode pengolahan, dan peranannya dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat adat Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan Balangan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, yang mengkaji data sekunder terkait penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat Dayak Meratus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 58 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Spesies tersebut dominan berasal dari famili Asteraceae dan Lamiaceae. Habitus tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan terdiri dari herba (24 spesies), pohon (24 spesies), dan semak (10 spesies). Tumbuhan-tumbuhan ini terutama digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti sakit perut dan maag, dengan bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah daun (26 spesies), yang umumnya direbus sebelum dikonsumsi.

Downloads

Published

2025-07-09

Issue

Section

Botani dan Etnobotani

Similar Articles

1-10 of 31

You may also start an advanced similarity search for this article.