Keragaman jenis tumbuhan kantong semar pada habitat kerangas putih Desa Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah Kalimantan Tengah

Abstract

Kantong semar (Nepenthes) merupakan tumbuhan karnivora yang memiliki mekanisme khusus untuk menangkap dan mencerna serangga atau hewan kecil. Tumbuhan kantong semar (Nepenthes = Pasuk Kameluh = dayak), memiliki karakteristik yang unik dengan corak warna pada kantong yang mencirikan jenisnya. Keberadaan tumbuhan ini menyebar tidak merata pada suatu daerah, terutama hanya pada daerah yang memiliki keterbatasan unsur hara (tanah kurang subur), sehingga tumbuhan ini dapat menjadi bioindikator kesuburan tanah. Keragaman jenis kantong semar adalah jumlah dan variasi spesies yang berbeda hidup dalam suatu ekosistem atau wilayah tertentu. Habitat kerangas putih dikenal sebagai ekosistem unik dengan kondisi tanah yang memiliki unsur hara yang sedikit tetapi mampu mendukung kehidupan tumbuhan kantong semar yang memiliki adaptasi khusus dalam memperoleh nutrisi. Pada wilayah Kalimantan Tengah terutama di Kecamatan Kahayan Tengah, keberadaan tumbuhan ini tersebar tidak merata, hanya terdapat pada daerah tertentu saja, misalnya daerah Bukit Rawi yang yaitu pada tanah jenis kerangas putih. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan keragaman jenis tumbuhan kantong semar di habitat kerangas putih yang terletak di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah. Metode penelitian yang digunakan meliputi survei lapangan dengan sampling acak menggunakan teknik jelajah, dan melalui kajian pustaka untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan kantong semar. Hasil yang diperoleh terdapat 6 jenis yaitu Nepenthes mirabilis, Nepenthes gracilis, Nepenthes bicalcarata, Nepenthes reinwardtiana, Nepenthes stenophylla, Nepenthes benstonei, dengan yang terbesar jenis yang ditemukan adalah Nepenthes mirabilis.. Pentingnya pelestarian terhadap keberadaan tumbuhan kantong semar di habitat kerangas putih untuk menjaga keseimbangan ekosistem alami karena ini penting dalam menjaga kelestarian tumbuhan ini dimasa yang aka n datang, mengingat sudah banyaknya kegiatan alih fungsi lahan.